Pandemi Covid-19 Berhasil Kurangi Tingkat Polusi Udara di Dunia

0

TodayBerita –  Sejak tahun 2019, dunia dilanda Pandemi Corona Virus (Covid-19). Organisasi WHO menyatakan jika covid-19 ini merupakan wabah menular yang terjadi dari manusia ke manusia lainnya hingga menyebabkan kematian. Namun, disisi lain pandemi covid-19 ini terbukti berhasil mengurangi tingkat polusi udara di dunia.

Pada 04 April 2020, Covid-19 menyebar di lebih dari 200 Negara di dunia dan WHO telah melaporkan 653 kasus yang dikonfirmasi dan 56.985 kasus kematian akibat virus covid-19 ini. Oleh karena itu pemerintah di seluruh dunia melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan dan mencegah virus tersebut dengan cara melakukan langkah pembatasan wilayah skala besar (Lockdown). Negara yang melakukan lockdown ini dengan lonjakan kasus covid-19 terparah diantaranya adalah China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.

Hal yang dilakukan adalah menjaga jarak dan tetap berkegiatan di dalam rumah, melakukan penutupan tempat keramaian dan membatasi public transportasi serta pembatasan perjalanan. Aliansi Kesehatan Masyarakat Eropa pada tahun 2020 menyatakan jika kondisi yang disebabkan oleh udara kotor kemungkinan besar akan mengurangi kelangsungan hidup manusia di era covid-19 seperti ini.

Di beberapa Negara dengan titik terparah polusi udara mencatat data kematian tertinggi akibat covid-19 diantaranya  Italia Utara kematian akibat Covid-19 capai 10.000 kasus kematian. Setelah Italia, Negara tertinggi ke-dua yakni Spanyol dengan 5.690 kematian dan terakhir Amerika Serikat dengan lonjakan kasus 2.601 kematian.

Menariknya, upaya lockdown di beberapa Negara ini menyebabkan resiko tak terduga dalam hal penurunan polusi udara. Data terbaru menyebutkan jika polusi udara yang berada dari gas rumah kaca akibat lockdown covid-19 ini  juga turun di seluruh benua.

Di China, Pemerintah setempat melakukan lockdown dan menghasilkan pengurangan 15% hingga 40% di seluruh sector industry utama dan mengurangi gas CO2 hingga seperempatnya. Sementara di Italia, penurunan polusi udara datang dari lalu lintas, terutama kendaraan diesel, yang juga merupakan sumber utama partikel berbahaya. Begitu juga di Lombardy dan Perancis menunjukan penurunan polusi udara secara otomatis karena peneraapan 10 hari social distancing.

Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengeluarkan peraturan untuk tiga Negara di New York, New Jerse dan Connecticut untuk menghindari mobilitas selama dua minggu dalam upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di AS.

Sebelumnya, pekerjaan pemantauan udara New York telah mengungkapkan CO . yang sangat tinggi.angka di New York selama satu setengah tahun terakhir. Namun, selama penyebaran pandemi COVID-19 di New York, tingkat lalu lintas diperkirakan turun 35% dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan signifikan dalam emisi CO dan gas CO2 yang memanaskan planet juga turun tajam. New York juga telah memamerkan 5-10% penurunan CO2 dan penurunan padat metana juga . Selain itu, pandemi COVID19 menyebabkan berkurangnya aktivitas komersial dan lalu lintas menurunkan tingkat NO2 di area tertentu di seluruh Amerika Serikat.

Memang industry pembangunan dan produksi diperlukan untuk mendukung populasi dunia, namun hal ini membuat polusi udara meningkat dan berakibat pada kesehatan manusia. Seiring perkembangan covid-19 berjalan dan  upaya lockdown nasional bisa mempersempit serta mampu memangkas polusi udara secara global. Penghentian angkutan umum nasional dan penutupan unit-unit industri utama telah menghasilkan pengurangan yang signifikan dalam  Khawatirnya jika pandemi sudah berakhir dan semua berjalan kembali secara normal kedepannya kondisi udara tidak sehat ini mampu membuat krisis kesehatan pernapasan di masa depan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.